0
PARAGRAF / ALINEA
Posted by Ryas Astria
on
21.16
in
TUGAS (UG Portofolio)
*Pengertian Paragraf / Alinea :
Alinea atau Paragraf adalah suatu kumpulan kalimat yang saling berkaitan yang membentuk sebuah gagasan. Paragraf disebut juga dengan alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.* Syarat Sebuah Paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
* Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
A. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.
*Syarat - Syarat Paragraf yang Baik
1. Kepaduan Paragraf
Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Rangkaian - rangkain kalimat dalam suatu paragraf harus saling terkait sehingga logis dan serasi, maka digunakan penghubung untuk membuat kalimat saling berkaitan.
2. Kesatuan Paragraf
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Setiap paragraf memiliki satu pokok pikiran atau gagasan yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf disebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut dengan paragraf induktif.
3. Kelengkapan Paragraf
Setiap paragraf dikatakan lengkap, apabila dalam paragraf tersebut memiliki kalimat utama dan diikuti kalimat-kalimat penjelas yang menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll.
*Unsur-unsur kebahasan :
- Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
- Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau,mereka, nya.
- Kata transisi : kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan perbandingan;
c. berhubungan dengan pertentangan;
d. berhubungan dengan tempat;
e. berhubungan dengan tujuan;
f. berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengan singkatan
* Macam - Macam Paragraf
Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : berdasarkan posisi kalimat topiknya, berdasarkan sifat isinya, dan berdasarkan fungsinya dalam karangan.
1). Berdasarkan posisi kalimat topiknya
Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagi sebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif (campuran), paragraf penuh kalimat topik (deskriptif / naratif).
A. Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
B. Paragraf Induktif
Adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum).
C. Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir, maka terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
D. Paragraf penuh kalimat topik (Deskriptif / Naratif)
Paragraf yang gagasan utamanya tersebar di seluruh kalimat. Dengan kata lain tidak memiliki kalimat utama. Kondisi seperti itu dapat terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama - sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian - uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
2). Berdasarkan sifat isinya :
A. Paragraf Persuasi
Merupakan paragraf yang berisi himbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh sebab itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama majalah dan koran. Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, dan eksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti : buku, skripsi, makalah, dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti : cerpen dan novel.
B. Paragraf Argumentasi
Adalah paragraf yang membuktikan suatu kebenaran. Untuk memperkuat ide atau pendapat disertakan data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.
C. Paragraf Narasi
Adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
D. Paragraf Eksposisi
Merupakan sebuah paparan atau penjelasan. Jika ada paragraf yang menjawab pertanyaan apakah itu? Dari mana asalnya? Paragraf tersebut merupakan sebuah paragraf eksposisi. Eksposisi adalah karangan yang menyajikan pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang jelas.
E. Paragraf Deskripsi
Adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis sehingga membentuk kesatuan pokok pembahasan.
3). Berdasarkan Fungsinya dalam Karangan
Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
- Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus difungsikan untuk :
1. Menghantar pokok pembicaraan.
2. Menarik minat pembaca.
3. Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Setelah memiliki ketiga fungsi di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu :
1. Kutipan, peribahasa, anekdot.
2. Pentingnya pokok pembicaraan.
3. Pendapat atau pernyataan seseorang.
4. Uraian tentang pengalaman pribadi.
5. Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan.
6. Sebuah pertanyaan.
2) Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini di dalam karangan dapat difungsikan untuk:
1. Mengemukakan inti persoalan.
2. Memberikan ilustrasi.
3. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya.
4. Meringkas paragraf sebelumnya.
5. Mempersiapkan dasar bagi simpulan.
3)Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :
1. Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.
2. Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian.
3. Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya.
* Metode Pengembangan Paragraf
1. Pola Klimaks - Antiklimaks
Pengembangan paragraf secara klimaks dilakukan dengan cara menyajikan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan, kemudian diakhiri dengan gagasan yang paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya. Sebaliknya, pengembangan paragraf secara antiklimaks dilakukan dengan terlebih dulu gagasan yang dianggap paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya, baru diikuti dengan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan, gagasan yang dianggap kurang penting atau rendah kedudukannya.
2. Pola Sudut Pandangan / Point of View
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang tidak sama dengan pola spansial. Dalam pola ini penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap objek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan sesuatu tempat atau keadaan, pertama-tama penulis mengambil sebuah posisi tertentu. Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, ia menggambarkan benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, yakni mulai dari yang terdekat kepada yang terjauh.
3. Pola Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2) penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3) penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh prose dengan jelas.
4. Pola Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasa menggunakan ungkapan, seperti : seruan dengan, seperti halnya, demekian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
5. PolA Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan. Ungkapan seperti berbeda dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
6. Pola Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang di jelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
7. Pola Contoh
Kata seperti, misalnya, contonya, dan lain - lain adalah ungkapan ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh atau memberikan contoh agar mudah dipahami.
8. Pola Kausal
Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangna paragraf cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan pokok/utama baru diikuti akibatnya sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akbiat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebabnya sebagai gagasan penjelas.
9. Pola Umum - Khusus / Khusus - Umum
Paragraf yang dikembangkan secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama, kemudian diikuti dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian. Paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini biasa disebut dengan paragraf deduktif. Paragraf yang dikembangkan secara khusus ke umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian, kemudian diikuti dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama. Paragraf yang dikembangkan dengan cara khusus ke umum ini biasa disebut dengan paragraf induktif.
10. Pola Klasifikasi
Cara klasifikasi biasanya dilakukan dengan penyajian gagasan pokok/utama kemudian diikuti dengan gagasan penjelas secara rinci. Gagasan penjelas merupakan kalsifikasi dari gagasan utamanya. Misalnya, gagasan utama A, memiliki gagasan penjelas yang dapat diklasifikasikan menjadi X dan Z.
11. Pola Definisi Luas
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata kata yang di gunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi.
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/29754000/Pengertian-Paragraf
http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html
http://jhonyirwanto.blogspot.com/2009/12/bahasa-indonesia-paragraf-alinea.html
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/pola-pengembangan-paragraf/
Posting Komentar